TOURING KE WADUK CIRATA



Bro, Sabtu 7 Juni 2008 saya ikut touring KGB untuk partisipasinya. Adapun lokasi touring tersebut di Bendungan Cirata Purwakarta. Touring tersebut buat saya sebenarnya baru yang kali pertama. Sesuai dengan pengumuman di locker cowo keberangkat start jam 17.00 wib. Kami sebelum berangkat ber doa supaya perjalanan nya tidak mendapat masalah. Sebenarnya yng ikut touring itu nggak banyak yaitu 5 orang yang kesemua berlainan jenis motornya. Adapaun route keberangkatan melalui Cibubur, pasir angin, Bekasi setu, Krawang, Purwakarta, masuk ke daerah Plered yang terkenal dengan keramiknya Jawa Barat. Kenapa kami melilih jalan yang berputar tidak lewat jonggol yang jarak nya lebih dekat ? Mungkin karena berangkatnya udah terlalu sore dan kami menghindari hal2 yang tidak di inginkan makanya kami memilih route tersebut.

Diperjalanan kami sangat menikmati sekali biarpun jalannya sedikit rusak di daerah Bekasi setu. Sampai Krawang kami istirahat makan masakan padang, sedangkan bro Hariyanto memperbaiki lampu motor karena kabelnya lepas, waktu itu menunjukan jam 20.30 wib. Perjalanan di lanjutkan dengan kecepatan 60-80 km perjam karena memang jalannya lurus dan rata. Memasuki daerah Purwakarta kami isi bensin sebentar perjalanan dilanjutkan kembali menuju Plered. Di Pasar Plered ini bro Makruf mengalami kerusakan kecil karena kopling injaknya lepas akhirnya kami berhenti dulu sambil istirahat. 15 menit kemudian kami berangkat menuju lokasi Bendungan Cirata yang begitu besar dan kokoh. Kami sempat isirahat untuk menikmati udara segar, danau yang luas, lampu jalan yang terang. Kami sempet foto2 tapi hasilnya sangat gelap dan memang waktu itu menunjukan pukul 23.00 wib. Akhirnya kami berangkat menuju rumah kakeknya Makruf diaman lokasinya jalannya agak menanjak, tanah, yang lebarnya 1 meteran. Saya hampir mengalami kecelakaan kecil yaitu pas tanjakan kami semua berhenti motor saya turun karena posisi menggantung tapi tidak jatuh, turun tersebut sekitar 3 meteran yang lumayan kalau jatuh bisa malu he...



Rumah kakeknya bro Makruf tersebut sangat dingin apalagi rumah tersebut panggung di atas papan sehingga kami sangat enjoy merasakannya. Besoknya Minggu, 8 Juni 2008 bro. Indra dan bro Saparudin pergi memancing, mereka di temani sodari dari bro Makruf. Sedangkan saya, bro Makruf, bro Haryanto istirahat sambil menikmati kopi serrruuuup, nikmat dan udara yang segar.



Akhirnya jam 10 pagi kami bertiga pamitan kepada tuan rumah untuk pergi bertemu kelompok yang mancing sekalian pulang. Dalam pencarian kami juga janjian sama bro Rudi untuk bertemu di Bendungan Cirata tepatnya di rumah makan Cantayan. Setelah bertemu sebanyak 7 orang kami ngobrol2 ringan sambil menikmaiti hidangan yang panas, dan udara yang segar. Kami sempat foto2 di lokasi tersebut untuk kenang2an. Selesai Sholat Ashar kami pulang ber 5 melalui jonggol dan ternyata sangat lancar sekali perjalanan dengan kecepatan 60-80 km/jam. Sampai cibubur jam 18.00 kami pamitan karena telah sampai di rumah dengan selamat, sedangankan rekan masih melanjutkan perjalanan lagi sekitar 1 jam menuju Kristal.



Demikian Bro oleh2 touring dari cirata semoga dapat mempererat silaturahmi.

Warga Bekasi Ancam Pisahkan Diri dari Jabar

BEKASI, RABU-Warga Bekasi yang tergabung dalam LSM Masyarakat Peduli Bekasi (MPB), PMII dan GMNI, berunjuk rasa mengancam bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta, bila Gubernur Jabar Danny Setiawan tidak memperbaiki kerusakan infrastruktur di Kota dan Kabupaten Bekasi.

Aksi unjuk rasa yang digelar di ruas jalan KH Noer Alie, Bekasi Barat itu dibarengi dengan pemasangan spanduk bertuliskan "Lomba Berenang Memperebutkan Piala Gubernur Jabar". Koordinator unjuk rasa, Yusuf Blegor di sela-sela aksi tersebut di Bekasi, Rabu (27/2), mengatakan, kerusakan ruas jalan milik Provinsi Jabar yang ada di Kota Bekasi rusak parah bagaikan kubangan saat musim hujan.
Namun, sampai saat ini belum ada upaya dari Pemprov Jabar memperbaiki kerusakan infrastruktur di Bekasi, sehingga menghambat perekonomian masyarakat. "Kalau Gubernur Jabar tidak segera memperbaiki kerusakan infrastruktur di Kota Bekasi masyarakat mengancam akan bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta," ujarnya. Tapi apakah Pemprov DKI Jakarta juga mau menerimanya ?
Ia menambahkan, dengan bergabungnya Bekasi ke Pemprov DKI Jakarta diharapkan pembangunan wilayah ini akan lebih cepat dan terencana. Lambannya Pemprov Jabar menangani kerusakan ruas jalan di wilayah ini, membuat warga Bekasi ingin bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta, meski sulit direalisasikan.
Selain itu, pengunjuk rasa juga mendesak Gubernur Jabar menangani banjir di wilayah Kabupaten dan Kota Bekasi secara serius, karena musibah banjir yang terjadi di setiap musim penghujan mengakibatkan kerugian materi yang dialami masyarakat cukup besar.
Jika Pemprov Jabar membangun tanggul di sepanjang pinggir Sungai Ciherang di Cabangungin dan Muaragembong, Kabupaten Bekasi maka banjir yang melanda di kedua wilayah tersebut akan teratasi. "Sekarang ini tinggal keseriusan dan kemauan Gubernur Jabar apakah memperhatikan korban banjir di kedua wilayah itu, kalau tidak banjir akan tetap terjadi saat musim penghujan akibat luapan Sungai Ciherang," ujar Yusuf Blegor, seraya menambahkan jangan salahkan masyarakat Bekasi jika ingin bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta.
Unjuk rasa di ruas Jalan KH Noer Alie itu, menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di ruas jalan yang rusak tersebut, bahkan angkutan umum dan kendaraan pribadi harus sabar antri melintas khawatir terperosok lubang tergenang air hujan.RABU-rgabung dalam LSM Masyarakat Peduli Bekasi (MPB), PMII dan GMNI, berunjuk rasa mengancam bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta, bila Gubernur Jabar Danny Setiawan tidak memperbaiki kerusakan infrastruktur di Kota dan Kabupaten Bekasi.
Aksi unjuk rasa yang digelar di ruas jalan KH Noer Alie, Bekasi Barat itu dibarengi dengan pemasangan spanduk bertuliskan "Lomba Berenang Memperebutkan Piala Gubernur Jabar". Koordinator unjuk rasa, Yusuf Blegor di sela-sela aksi tersebut di Bekasi, Rabu (27/2), mengatakan, kerusakan ruas jalan milik Provinsi Jabar yang ada di Kota Bekasi rusak parah bagaikan kubangan saat musim hujan.
Namun, sampai saat ini belum ada upaya dari Pemprov Jabar memperbaiki kerusakan infrastruktur di Bekasi, sehingga menghambat perekonomian masyarakat. "Kalau Gubernur Jabar tidak segera memperbaiki kerusakan infrastruktur di Kota Bekasi masyarakat mengancam akan bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan bergabungnya Bekasi ke Pemprov DKI Jakarta diharapkan pembangunan wilayah ini akan lebih cepat dan terencana. Lambannya Pemprov Jabar menangani kerusakan ruas jalan di wilayah ini, membuat warga Bekasi ingin bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta, meski sulit direalisasikan.
Selain itu, pengunjuk rasa juga mendesak Gubernur Jabar menangani banjir di wilayah Kabupaten dan Kota Bekasi secara serius, karena musibah banjir yang terjadi di setiap musim penghujan mengakibatkan kerugian materi yang dialami masyarakat cukup besar.
Jika Pemprov Jabar membangun tanggul di sepanjang pinggir Sungai Ciherang di Cabangungin dan Muaragembong, Kabupaten Bekasi maka banjir yang melanda di kedua wilayah tersebut akan teratasi. "Sekarang ini tinggal keseriusan dan kemauan Gubernur Jabar apakah memperhatikan korban banjir di kedua wilayah itu, kalau tidak banjir akan tetap terjadi saat musim penghujan akibat luapan Sungai Ciherang," ujar Yusuf Blegor, seraya menambahkan jangan salahkan masyarakat Bekasi jika ingin bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta.
Unjuk rasa di ruas Jalan KH Noer Alie itu, menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di ruas jalan yang rusak tersebut, bahkan angkutan umum dan kendaraan pribadi harus sabar antri melintas khawatir terperosok lubang tergenang air hujan.(ANT/ROY)

Masjid Kubah Batu “Tertutup” Salju

Sumber http://hidayatullah.com
Hidayatullah.com--Masjid Kubah Batu (The Dome of the Rock) yang merupakan salah satu tempat tersuci bagi umat Islam, diselumuti salju putih. Tembok-tembok bangunan Masjid Qubbaṯ al-Ṣakhrah atau juga disebut Masjid Kubah Emas yang sudah berusia 500 tahun serta atap-atap rumah lainnya tertutup salju.

Orang-orang dari ultra-Orthodoks menutupi kepala mereka dengan kantong plastik agar terhindar dari hujan salju. Sementara itu, di Kota Ramallah dekat Palestina, Tepi Barat, sebuah sekolah terpaksa ditutup sementara dan sejumlah jalanan tampak senyap.

Semua warga Yerusalem, Selasa (19/2), sempat terperanjat saat bangun dari tidur mereka dan menemukan kota mereka sudah diselimuti salju. Lapisan putih ini mengganggu aktivitas sehingga pemerintah setempat mengimbau kepada para sopir untuk menghindari jalan raya.

Ini merupakan badai salju kedua yang cukup parah melanda kota ini dalam kurun waktu tiga pekan, menandai datangnya musim dingin di tanah cuci itu. Sejumlah laporan menyebutkan cuaca di Yerusalem cukup parah pada Selasa dan stasiun TV lokal juga menayangkan langsung suasana hujan salju tersebut.

Tiga bayi dilaporkan segera dilarikan ambulans ketika ibu-ibu bayi ini tidak bisa menuju ke rumah sakit, sebut petugas dari dinas penyelamatan Israel, Magen David Adom.

Meskipun banyak anak-anak sekolah yang masih bisa bersekolah, dan tetap dibuka pada Selasa itu, namun aktivitas sekolah tetap mengalami gangguan. Banyak anak-anak tetap berada di rumah mereka masing-masing atau ada yang diantar pulang oleh petugas sekolah. [gbn/www.hidayatullah.com]

Diantaranya Izin Maktour dan Al Amin Dicabut

sumber http://www.masjidistiqlal.com

Jakarta, Istiqlal Online - Pemerintah, dalam hal ini Departemen Agama, akan mencabut beberapa perusahaan penyelenggara haji nakal karena berdasarkan bukti di lapangan baik penyelenggara haji kelas "gajah" dan "kancil" nyata-nyata melanggar peraturan pada musim haji 1428 H/2007 M lalu.

Surat pencabutan izin penyelenggara haji sudah dilayangkan kepada setiap perusahaan yang dicabut izinnya, kata Direktur Pengelolaan Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) dan Sistem Informasi Haji, Abdul Gafur Djawahir di Jakarta, Senin.

Perusahaan mana saja yang dicabut izinnya, Gafur belum mau menyebutkan. Namun ia mengakui di antara perusahaan itu ada disebut Maktour, yang dipimpin Fuad.
Gafur juga tak mau menyebut berapa perusahaan penyelenggara haji pada musim haji 1428 H yang dicabut. "Besok akan diumumkan oleh Direktur Pembinaan Haji, Iskandar Idy," katanya.

Menurut Gafur, soal perusahaan penyelenggara haji nakal itu akan juga menjadi pembahasan dalam rapat evaluasi nasional penyelenggaraan haji 1428 H/2007 M di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (19/2) petang.Dengan demikian evaluasi komprehensip penyelenggaraan haji, baik keberhasilan maupun kekurangannya, dapat diperbaiki guna dijadikan bahan perumusan kebijakan penyempurnaan penyelenggaraan haji 1429 H/2008 M.

Rapat evaluasi itu sendiri, sambungnya, akan dihadiri seluruh wakil dari departemen, unit kerja terkait di tingkat pusat, duta besar RI di Arab Saudi, Konjen RI di Jeddah, para gubernur daerah Embarkasi Haji, para Kanwil Depag, ormas Islam dan pengamat haji.Dan, akan memberikan pengarahan Menteri Agama, Mendagri, Menteri Perhubungan, Menteri Kesehatan. Juga akan disampaikan hasil pengawasan haji DPR RI, kata Gafur.

Menjelang rapat kerja nasional (Rakernas) penyelenggaraan haji di Jakarta, terdengar kabar izin penyelenggara haji khusus (PIHK) Maktour dan Al Amin Universal, dua penyelenggara haji khusus terbesar di Indonesia dicabut. Keduanya dituding memalsukan dokumen dan memberangkatkan jamaah menggunakan paspor hijau.

Kepala Pusat Informasi Keagamaan dan Kehumasan Departemen Agama, Masyhuri, ketika dihubungi Republika menyatakan ada tiga biro penyelenggara haji khusus yang sudah pasti dicabut izinnya. Dua di antaranya Maktour dan Al Amin Universal. ''Maktour dicabut izin karena penggunaan paspor hijau,'' kata dia, Senin (18/2).

Sementara itu pemimpin biro Maktour Fuad Hasan Mashyur membenarkan kabar izin biro perjalan hajinya dicabut. ''Ini kekonyolan luar biasa. Dua penyelenggara terbaik di negeri ini dicabut izinnya,'' kata dia ketika dihubungi, Senin (18/2). Fuad mengaku belum melihat wujud SK pencabutan karena sedang berada di London, Inggris. Namun, dia telah mendengar kabar itu dari rekannya di Jakarta.

Fuad mengatakan travelnya dituding memalsukan dokumen. ''Dokumen negara yang mana yang kami palsuka. Tidak satu persen pun kami memalsukan dokumen,'' kata dia. Saat pendaftaran, kata dia, sebagai servis kepada jamaah memang penyelenggara haji mewakili jamaah mendaftar ke bank dan lainnya.

Dengan begitu, jamaah tak perlu antre di bank atau di meja pendaftaran lain seperti memperole kuota. Begitupun saat terjadi pembatalan, penyelenggara akan menguruskan pembatalan atas nama jamaah. ''Kami bertindak atas nama jamaah dan sebagai pelayanan kepada mereka,'' tegasnya. Tindakan itu menurut dia dicap memalsukan dokumen. Bahkan KTP calon haji khusus pun menurut dia tak berani ia memalsukan karena kredibilitasnya.

Padahal, menurut Fuad, langkah itu ditempuh semua penyelenggara. ''Kok baru sekarang diributkan, dan hanya Maktour yang kena sanksi.'' Soal paspor hijau menurut Fuad, dia sama sekali tidak memberangkatkan jamaah dengan paspor hijau. Namun, kata dia, saat musim haji kemarin, selaku ketua umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Umrah dan Haji RI (Ampuhri) dia membantu rekan-rekannya bisa berangkat. Namun, itu terbatas untuk petugas haji.

Lagi pula, kata dia, soal paspor hijau pernah ada pernyataan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyatakan tak usah lagi terlalu meributkan permasalahan paspor hijau dalam penyelenggaraan haji lalu. Atas tindakan ini, Fuad mengaku akan menggugat pemerintah. ''Kami ini dianggap sebagai salah satu penyelenggara haji khusus terbaik di dunia. Kami ikut mengharumkan citra bangsa kok malah diperlakukan seperti ini di negara sendiri,'' kata dia. Dia mengaku selama ini selalu mendapat kepercayaan kepala negara untuk penyelenggaaan haji dan umrahnya.

Ihwal rencana rakernas evaluasi haji nasional, Direktur Pengelolaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan Sistem Informasi Haji, Abdul Ghafur Djawahir mengatakan, rakernas akan membahas keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan ibadah haji 1428 H. `'Rakernas ini begitu strategis, karena hasilnya akan dijadikan bahan pertimbangan pelaksanaan ibadah haji 1429 H,'' ujar Abdul Ghafur kepada Republika, Senin (18/2). Rakernas yang mengusung tema 'Haji Semakin Profesional dalam Rangka Peningkatan Pembinaan, Pelayanan dan Perlindungan Jamaah Haji' itu akan digelar mulai 19 hingga 21 Februari 2008 di Jakarta.

Rakernas akan dibuka Menteri Agama M Maftuh Basyuni dan dihadiri Dubes Ri untuk Arab Saudi. Menurut Ghafur, salah satu agenda yang paling penting yang dibahas dalam rakernas tahun ini adala masalah besaran BPIH untuk pelaksanaan haji 1429 H. Komponen biaya yang akan dibahas adalah masalah biaya transportasi, katering, pemondokan dan biaya lainnya. ''Apalagi ada usulan agar ada penyediaan makan di Makkah serta kemungkinan naiknya biaya pemondokan. Ini semua akan dibahas dalam forum ini,'' tegasnya. Besaran BPIH yang disepakati dalam rakernas itu, papar Abdul Gafur, nantinya akan diajukan kepada DPR pada 25 Februari mendatang. (ant/Rep)

RI Harus Segera Akui Kemerdekaan Kosovo

sumber http://www.eramuslim.com

Pemerintah Indonesia harus segera memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Kosovo yang telah diproklamasikan pada 17 Februari 2008 lalu, sebab pengakuan itu sebagai cerminan penerapan Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945 anti penjajahan dan penindasan.

"Tidak ada alasan bagi Republik Indonesia jika belum mengakui kemerdekaan rakyat Kosovo. Sebab kemerdekaan Kosovo merupakan keniscayaan dan hak yang sangat obyektif bagi bangsa itu sebagai akibat dari `genocida` dan pembersihan etnis (`ethnic cleansing`) yang dilakukan secara sistematis oleh Serbia pada 1990-an, " ungkap Anggota Komisi I DPR Hajriyanto Y Thohari, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa(19/2).

Menurutnya, sebagai negara demokrasi besar yang pernah memimpin Komisi HAM PBB dan Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia harus berada di barisan terdepan dalam memperjuangkan dan membela bangsa-bangsa tertindas.

Selain itu juga, bangsa Kosovo merupakan komunitas muslim moderat mirip dengan Indonesia, di mana pengakuan terhadap sebuah negara muslim moderat, itu akan menambah barisan pendukung Islam moderat yang akan memberikan kontribusi besar bagi terjadinya dialog peradaban antara Barat dan Islam.

"Apalagi negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat juga akan memberikan pengakuannya terhadap proklamasi kemerdekaan Kosovo, "ujarnya.

Penderitaan yang dialami oleh bangsa Kosovo selama ini, lanjut Hajriyanto, cukup untuk menjadi alasan bagi kemerdekaan Kosovo. "Apalagi para pelaku kejahatan kemanusiaan tersebut telah diadili dan terbukti bersalah dalam `International Tribunal`, " tambahnya.

Ia beranggapan, posisi Kosovo yang berada di jantung Eropa tentunya akan sangat strategis sebagai representasi Islam moderat, karenanya Indonesia bersama Kosovo akan bisa bergandengan tangan mempromosikan dialog antara Islam dan Barat demi terwujudnya tata dunia Baru yang lebih damai dan sejahtera. (novel)