Warga Bekasi Ancam Pisahkan Diri dari Jabar

BEKASI, RABU-Warga Bekasi yang tergabung dalam LSM Masyarakat Peduli Bekasi (MPB), PMII dan GMNI, berunjuk rasa mengancam bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta, bila Gubernur Jabar Danny Setiawan tidak memperbaiki kerusakan infrastruktur di Kota dan Kabupaten Bekasi.

Aksi unjuk rasa yang digelar di ruas jalan KH Noer Alie, Bekasi Barat itu dibarengi dengan pemasangan spanduk bertuliskan "Lomba Berenang Memperebutkan Piala Gubernur Jabar". Koordinator unjuk rasa, Yusuf Blegor di sela-sela aksi tersebut di Bekasi, Rabu (27/2), mengatakan, kerusakan ruas jalan milik Provinsi Jabar yang ada di Kota Bekasi rusak parah bagaikan kubangan saat musim hujan.
Namun, sampai saat ini belum ada upaya dari Pemprov Jabar memperbaiki kerusakan infrastruktur di Bekasi, sehingga menghambat perekonomian masyarakat. "Kalau Gubernur Jabar tidak segera memperbaiki kerusakan infrastruktur di Kota Bekasi masyarakat mengancam akan bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta," ujarnya. Tapi apakah Pemprov DKI Jakarta juga mau menerimanya ?
Ia menambahkan, dengan bergabungnya Bekasi ke Pemprov DKI Jakarta diharapkan pembangunan wilayah ini akan lebih cepat dan terencana. Lambannya Pemprov Jabar menangani kerusakan ruas jalan di wilayah ini, membuat warga Bekasi ingin bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta, meski sulit direalisasikan.
Selain itu, pengunjuk rasa juga mendesak Gubernur Jabar menangani banjir di wilayah Kabupaten dan Kota Bekasi secara serius, karena musibah banjir yang terjadi di setiap musim penghujan mengakibatkan kerugian materi yang dialami masyarakat cukup besar.
Jika Pemprov Jabar membangun tanggul di sepanjang pinggir Sungai Ciherang di Cabangungin dan Muaragembong, Kabupaten Bekasi maka banjir yang melanda di kedua wilayah tersebut akan teratasi. "Sekarang ini tinggal keseriusan dan kemauan Gubernur Jabar apakah memperhatikan korban banjir di kedua wilayah itu, kalau tidak banjir akan tetap terjadi saat musim penghujan akibat luapan Sungai Ciherang," ujar Yusuf Blegor, seraya menambahkan jangan salahkan masyarakat Bekasi jika ingin bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta.
Unjuk rasa di ruas Jalan KH Noer Alie itu, menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di ruas jalan yang rusak tersebut, bahkan angkutan umum dan kendaraan pribadi harus sabar antri melintas khawatir terperosok lubang tergenang air hujan.RABU-rgabung dalam LSM Masyarakat Peduli Bekasi (MPB), PMII dan GMNI, berunjuk rasa mengancam bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta, bila Gubernur Jabar Danny Setiawan tidak memperbaiki kerusakan infrastruktur di Kota dan Kabupaten Bekasi.
Aksi unjuk rasa yang digelar di ruas jalan KH Noer Alie, Bekasi Barat itu dibarengi dengan pemasangan spanduk bertuliskan "Lomba Berenang Memperebutkan Piala Gubernur Jabar". Koordinator unjuk rasa, Yusuf Blegor di sela-sela aksi tersebut di Bekasi, Rabu (27/2), mengatakan, kerusakan ruas jalan milik Provinsi Jabar yang ada di Kota Bekasi rusak parah bagaikan kubangan saat musim hujan.
Namun, sampai saat ini belum ada upaya dari Pemprov Jabar memperbaiki kerusakan infrastruktur di Bekasi, sehingga menghambat perekonomian masyarakat. "Kalau Gubernur Jabar tidak segera memperbaiki kerusakan infrastruktur di Kota Bekasi masyarakat mengancam akan bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan bergabungnya Bekasi ke Pemprov DKI Jakarta diharapkan pembangunan wilayah ini akan lebih cepat dan terencana. Lambannya Pemprov Jabar menangani kerusakan ruas jalan di wilayah ini, membuat warga Bekasi ingin bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta, meski sulit direalisasikan.
Selain itu, pengunjuk rasa juga mendesak Gubernur Jabar menangani banjir di wilayah Kabupaten dan Kota Bekasi secara serius, karena musibah banjir yang terjadi di setiap musim penghujan mengakibatkan kerugian materi yang dialami masyarakat cukup besar.
Jika Pemprov Jabar membangun tanggul di sepanjang pinggir Sungai Ciherang di Cabangungin dan Muaragembong, Kabupaten Bekasi maka banjir yang melanda di kedua wilayah tersebut akan teratasi. "Sekarang ini tinggal keseriusan dan kemauan Gubernur Jabar apakah memperhatikan korban banjir di kedua wilayah itu, kalau tidak banjir akan tetap terjadi saat musim penghujan akibat luapan Sungai Ciherang," ujar Yusuf Blegor, seraya menambahkan jangan salahkan masyarakat Bekasi jika ingin bergabung dengan Pemprov DKI Jakarta.
Unjuk rasa di ruas Jalan KH Noer Alie itu, menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di ruas jalan yang rusak tersebut, bahkan angkutan umum dan kendaraan pribadi harus sabar antri melintas khawatir terperosok lubang tergenang air hujan.(ANT/ROY)

2 komentar:

At 28 Februari 2008 pukul 08.24 Rizki Eka Putra said...

Sebetulnya kalau pisah pun! paling ini masalah pembagian aja! keuntungannya bagi warga ada nggak?

 
At 28 Februari 2008 pukul 10.04 Dida Garnida Delphine said...

Keuntungannya bagi warga kita sudah tau lah. Sama2 kebanjiran paling.

 

Posting Komentar